IM News - Kabar dari seorang anak kecil yang baru-baru ini menjadi viral.
Ia meninggalkan video berdurasi 3 menit dan sebuah catatan sebelum mengakhiri hidupnya sendiri.
Sebelum menelisik apa yang terjadi pada bocah itu, mari kita renungkan lagi perihal tekanan yang dirasakan anak-anak sejak dini.


Beberapa orangtua tidak mengerti tekanan yang mereka berikan pada anak mereka.
Para orangtua bahkan ada yang sampai melakukan hal ekstrem dengan 'mengunci anak-anak mereka' saat mereka belajar.
Anak-anak terkadang merasa lebih tidak nyaman di rumah daripada di sekolah.
Mereka merasa dipaksa melakukan sesuatu yang tidak dapat mereka lakukan-atau dihukum.
Banyak orangtua tidak tahu bahwa anak-anak mereka tidak selalu dapat menangani tekanan tanggung jawab yang diserahkan kepada mereka.
Yang jauh lebih mengerikan, anak-anak akan merasa bahwa melakukan bunuh diri adalah jalan keluar yang terbaik.

Melansir viral4real, orangtua di Asia dikenal sangat ketat terutama untuk urusan pendidikan.
Dan sayangnya, banyak anak telah bunuh diri karena faktor ini.
Baru-baru ini, seorang gadis bunuh diri setelah gagal mendapatkan nilai yang memuaskan di beberapa pelajaran di sekolahnya.


Anak yang tidak disebutkan namanya itu baru berumur 10 tahun.
"Ibu, Ayah, aku pergi. Aku ingin meminta maaf."
"Aku ingin pergi ke surga, dan ingin menawarkan perpisahan. Saat ulang tahunku tiba, jangan lupa untuk menempatkan kue di depan kuburanku."
"Terima kasih, Ibu dan Ayah, karena telah merawatku selama ini," kata bocah berusia 10 tahun itu dalam videonya.
Video itu diambil sebelum ia bunuh diri.
Ia juga meninggalkan sebuah catatan sebelum mengakhiri hidupnya.

"Ayah dan Ibu memarahi dan memukulku. Tapi aku tahu itu semua untuk kebaikanku sendiri."

"Aku akan menjagamu dari surga. Aku tidak ingin mengecewakan kalian. Ini adalah sesuatu yang harus aku lakukan."
Siswa kelas empat dari Sekolah Dasar Fengxian tersebut diduga meminum pestisida di rumahnya di kota Xuzhou di provinsi Jiangsu, China.
Pestisida yang diminum gadis itu 
Pestisida yang diminum gadis itu (viral4real)
Dia merekam video berdurasi 3 menit dan meninggalkan catatan sebelum melakukan tindakan ekstrem ini.


Ibu gadis itu, Liu Wei, mengklaim bahwa putrinya menerima serangkaian nilai buruk dan kegagalan di semester itu.
Karena kejadian yang tidak menyenangkan tersebut, para guru memanggilnya ke sebuah pertemuan.
Selain itu, guru tersebut diduga menolak untuk membiarkan dia mengikuti ujian paruh waktu karena nilai seluruh kelas rata-rata turun.

Usai Dihukum Gurunya, Bocah SD Ini Nekat Bunuh Diri dan Tinggalkan Surat, Isinya Bikin Merinding
Setiap manusia di dunia pasti pernah mengalami rasanya sakit hati.
Tapi semua kembali pada cara kita menyikapi setiap permasalahan.

Ketenangan yang luar biasa akan sanggup mengatasi tekanan tanpa batas.
Biasanya ketenangan ini diperoleh seiring bertambahnya usia dan kedewasaan.


Itulah mengapa anak-anak selalu membutuhkan bimbingan orangtua dalam mengatasi masalah.
Sayangnya, seorang siswa kelas lima dari sebuah sekolah biara di kota Gorakhpur, Uttar Pradesh, India justru nekat mengakhiri nyawanya sendiri dengan mengonsumsi racun.
Peristiwa ini terjadi setelah bocah bernama Navneet Prakash diduga dihukum oleh seorang guru, menurut keterangan polisi.
Bocah berusia 11 tahun ini memilih untuk bunuh diri, dengan meninggalkan catatan kecil untuk sang ayah.

Siswa itu diketahui bersekolah di kelas lima sekolah dasar di Uttar Pradesh Gorakhpur, India.
Navneet Prakash yang berstatus sebagai siswa St Anthony's Convent School itu diduga mendapatkan hukuman di sekolah pada 15 September lalu.
Selain mengakhiri hidup yang mengenaskan, ia juga meninggalkan sepucuk surat untuk ayahnya, Ravi Prakash.
Surat ini diletakkannya di tas sekolah.
Dalam surat yang dituliskan kepada ayahnya, ia mengaku mendapatkan hukuman keras dari gurunya.
Meski pesannya ditujukan untuk ayahnya, ia meminta ayahnya untuk menyampaikan peada guru yang menghukumnya.


Di akhir catatan sebelum kematiannya, bocah ini bahkan memberikan peringatan untuk gurunya.
Berikut isi surat yang dibuat Navneet:

"Ayah, hari ini ujian pertama saya. Guru membuat saya menangis sampai jam 9.15."
"Saya berdiri selama tiga jam pelajaran."
"Dia hanya mendengarkan anak-anak penjilat."
"Saya mengakhiri hidup hari ini."
"Ada begitu banyak hal yang ingin saya ketahui, tapi saya tidak tahu bagaimana rasanya mengatakan semua ini dalam hidup saya."
"Tapi hari ini saya telah memutuskan untuk mengakhiri hidup saya."
"Ini adalah harapan terakhir saya. Tolong minta ma'am (sebutan untuk gurunya) untuk tidak memberikan hukuman berat kepada siapapun."

Surat dari bocah 11 tahun ini membuat geram ayahnya.
Sang ayah pun langsung melakukan protes pada otoritas sekolah atas tragedi tersebut.
Navneet dinyatakan meninggal dunia usai dibawa ke rumah sakit BRD Medical College pada Rabu, 20 September lalu.

Pihak kepolisian, Vinay Kumar Singh menyatakan kasus tersebut adalah bunuh diri.
"Kami telah menangkap gurunya, Bhavna, kasusnya sedang diselidiki," ujar Vinay.
"Orangtua menemukan catatan bunuh diri dan sebuah gelas yang mengandung polineena dari tas sekolah korban."
"Mungkin dia mengonsumsi beberapa racun, busa keluar dari mulutnya ketika anggota keluarga membawanya ke rumah sakit".